Random Posts


Breaking News

Tennis

Basketball

Racing

Kamis, 19 September 2024

Sadis! Kedua Mata Pria Ini Dicongkel saat Acara Vespa di Gunung Putri Bogor

Sadis! Kedua Mata Pria Ini Dicongkel saat Acara Vespa di Gunung Putri Bogor



Sadis. Seorang pria dicongkel kedua matanya, saat acara Vespa, di Gunung Putri, Bogor, pada 15 September 2024. 

Menurut keterangan akun X The Scariest Project @ScariestProject, peristiwa itu terjadi di Lapangan Bina Marga, Gunung Putri. 

"Seorang pria dicongkel kedua matanya, karena perselisihan saat event Vespa di Gunung Putri, Bogor," katanya, Rabu (18/9/2024). 

Ditambahkan, korban merupakan anggota LSM Garuda Pejuang Masyarakat Indonesia (GPMI), Icang Nasution. 

Ketua Umum GPMI, Vicky Setiawan mendesak, Polsek Gunung Putri segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku. 

"Peristiwa bermula saat Icang dipaksa mengikuti acara Vespa. Tetapi setibanya di lokasi, dirinya menjadi korban pengeroyokan," jelasnya. 

Para pelaku, diketahui asal Cikarang, berinisial O, R, dan N. 

Sementara itu, menurut informasi yang terhimpun, diduga peristiwa itu terjadi karena masalah wanita. 

Dalam pesan berantai yang diterima, peristiwa berawal dari pelaku yang diduga membonceng mantan istri korban.

"Awalnya, si cewek ini kepalanya dibotolin hingga luka," bunyi pesan yang mengaku salah satu panitia kegiatan Vespa itu. 

Pelaku yang tidak terima melihat teman wanitanya diserang hingga terluka, lantas balik menyerang dan menganiaya korban. 

Dijelaskan, pelaku dan korban dalam keadaan mabuk minuman keras.

Hingga akhirnya, terjadilah peristiwa sadis itu. Dalam video yang beredar, tampak pelaku berlumuran darah mencongkel mata korban. 

Hingga kini, petugas kepolisian setempat masih belum memberikan keterangan resmi kepada media. 

Peristiwa sadis ini pun dengan cepat menyebar di media sosial dan sejumlah grup komunitas. 


Read more ...

Rabu, 18 September 2024

9 Orang Tewas Akibat Gedung 7 Lantai di Sierra Leone Ambruk

 9 Orang Tewas Akibat Gedung 7 Lantai di Sierra Leone Ambruk


Sebanyak 9 orang dilaporkan tewas akibat ambruknya sebuah gedung 7 lantai di Sierra Leone. Sejumlah orang terjebak di dalam reruntuhan gedung tersebut.

Rabu (18/9/2024), menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sierra Leone, gedung tersebut ambruk pada Senin (16/9) pukul 11.00 waktu setempat. Petugas bersama masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian terhadap warga yang terjebak di bawah reruntuhan.

"Sejauh ini, kami telah menyelamatkan 16 orang termasuk seorang bayi berusia empat bulan, namun sayangnya sembilan orang dipastikan tewas dan dua orang dalam kondisi kritis," kata Wakil Presiden Sierra Leone Mohamed Juldeh Jalloh kepada wartawan di lokasi reruntuhan.

"Kami akan melanjutkan operasi penyelamatan dan pencarian. Rencana sedang dilakukan untuk mengerahkan lebih banyak mesin untuk menggali puing-puing guna mencari korban selamat," tambahnya.

Alimamy Kanu, seorang pengendara sepeda motor berusia 21 tahun yang rumahnya di sebelah gedung yang runtuh itu, kepada AFP mengatakan bahwa keluarganya telah kehilangan empat anak.

"Kami sangat sedih atas situasi yang tidak menguntungkan ini, nyawa anak-anak kami terputus akibat kecelakaan ini, satu-satunya rumah dan harta benda kami hancur total," ujarnya.

Sementara seorang saksi yang diwawancarai AFP mengatakan puluhan orang tinggal di gedung tersebut. Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio memastikan pihaknya akan menyelidiki penyebab runtuhnya bangunan tersebut.

"Kami akan meluncurkan penyelidikan skala penuh terhadap bencana ini dan melakukan semua yang kami bisa untuk mencegah terulangnya tragedi serupa," tulis Maada di Twitternya.


Read more ...

Selasa, 17 September 2024

Adik Bunuh Kakak di Tatelu Minut Sulawesi Utara, Keluarga Tolak Autopsi

Adik Bunuh Kakak di Tatelu Minut Sulawesi Utara, Keluarga Tolak Autopsi



Kasus pembunuhan terjadi di Desa Tatelu, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara, Senin (16/9/2024).

Pada kasus tersebut, adik membunuh kakaknya menggunakan parang.

Korban bernama Junifer Danes atau akrab disapa Ifer.

Sedangkan pelaku bernama Brando Danes.

Pelaku sudah diamankan dan diperiksa di Polres Minut.


Terlihat tangan pelaku diborgol.



Kanit Jatanras Polres Minut, Bripka Roman Taruna Dewa, mengatakan bahwa pelaku masih diperiksa.

"Pelaku masih sementara diperiksa, jadi belum bisa memberikan keterangan lebih. Kemudian anggota masih akan meminta keterangan saksi-saksi," ucap Roman.


Pihaknya meminta keluarga agar korban diautopsi sebagai tindak lanjut penyelidikan, namun keluarga menolak.

"Saat kejadian korban dibawa ke Rumah Sakit Maria Walanda Maramis," sebutnya.

Identitas Pelaku dan Korban Pembunuhan di Minut Sulawesi Utara, Sang Kakak Meninggal Dunia

Terjadi kasus pembunuhan di Jaga 4 Desa Tatelu, Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Senin (16/9/2024).


Pelaku merupakan adik kandung korban.

Camat Dimembe, Ansye Dengah, saat dihubungi mengatakan peristiwa terjadi pukul 01.40 Wita.

 "Korban meninggal bernama Ifer Danes (32)," katanya.

Pelaku pembunuhan di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, berhasil ditangkap Polres Minut, Sulawesi Utara, tak sampai 24 jam.

Keduanya merupakan warga Jaga 5 Desa Tatelu, Dimembe.


"Pelaku adiknya, Brando Danes (27)," tutup Ansye.

Pelaku saat ini sudah ditangkap dan sedang diperiksa di Polres Minut.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.


Read more ...

Senin, 16 September 2024

Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Polisi Tetapkan Tersangka, Residivis 2 Kali Masuk Penjara

Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Polisi Tetapkan Tersangka, Residivis 2 Kali Masuk Penjara


Kasus pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18) di Padang Pariaman, Sumatera Barat menemui titik terang.  

Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman Iptu AA Reggy mengatakan, pihaknya telah menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. 

"Berdasarkan fakta, barang bukti, dan keterangan saksi, kami telah menetapkan tersangka dalam kasus ini dengan inisial IS," kata Reggy. 

Saat ini, pelaku masih menjadi buron. Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir mengaku pihaknya telah menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi tempat pelarian tersangka. Kendati tersangka belum ditemukan, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah tas milik terduga pelaku.

Polisi tetapkan tersangka Sebelumnya, IS dicurigai sebagai tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari karena sempat terlihat membuntuti korban pada hari kejadian, Jumat (6/9/2024). 

IS juga diketahui sering lewat di depan rumah korban. 

Koordinator Tagana Padang Pariaman Donald Debra mengatakan, berdasarkan keterangan tiga rekannya, IS sempat membuntuti korban saat korban berjalan menuju ke arah rumahnya. 

Setelah jenazah korban ditemukan, gelagat IS pun tidak wajar. Ia tiba-tiba menghilang setelah kasus jenazah Nia terungkap.

IS ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan fakta, bukti, dan keterangan saksi yang mengerucut ke namanya. Salah satunya tas milik tersangka yag ditemukan kepolisian, ”Itu yang membuat yakin tas tersebut milik pelaku karena ada KTP ayahnya (di dalam tas),” ujar Reggy


Read more ...

Petani di Kupang Ditemukan Tewas Terbungkus Daun Pisang



Seorang petani di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Bastian Sakol, ditemukan tewas di bawah pohon kelapa. Saat ditemukan, kondisinya penuh luka di kepala dan terbungkus daun pisang.

"Korban ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus daun pisang dengan luka robek di bagian kepalanya," ungkap Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Yeni Setiono, Minggu (15/9/2024).

Mayat Bastian ditemukan kemarin petang di kebun di Desa Air Mata. Penemuan itu bermula saat warga bernama Melianus pergi ke kandang ayamnya untuk bersantai. Namun, dari kejauhan, Melianus melihat seorang pria berinisial AM sedang membopong jasad Bastian dalam kondisi berdarah.

AM kemudian meletakan jasad pria berusia 68 tahun itu di bawah pohon kelapa dan menutup tubuhnya dengan daun pisang. AM pun langsungmeninggalkan lokasi kejadian.

Kejadian itu, langsung dilaporkan oleh Melianus ke Polsek Kupang Tengah. Polisi langsung menuju lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

Saat itu, Bastian ditemukan dalam posisi tertidur miring ke kiri, tak bernyawa dan mengalami luka robek pada bagian kepala. Di sekitar TKP banyak bercak darah.

"Saat ini, jenazah korban kami sudah membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya," jelas mantan Kasat Narkoba Polres TTU itu.

Yeni mengaku polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mendalami motif di balik kejadian nahas itu. Polisi juga masih menyelidik terduga pelakunya.

"Kami belum memastikan terduga pelaku karena kasusnya sedang dalam tahap penyelidikan," tandas Yeni.

Informasi yang dihimpun detikBali, Bastian tewas dianiaya oleh AM. AM diduga merupakan seorang ODGJ asal Kabupaten Alor yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, Kota Kupang. Namun, AM diduga kabur dari RSJ Naimata.

detikBali berupaya mengonfimasi Direktur RSJ Naimata, Aletha Pian, namun panggilan melalui WhatsApp ditolak berulang kali. Pesan yang ditujukan kepadanya juga tak dibalas.


Read more ...

Sabtu, 14 September 2024

Mayat Wanita Kemeja Pink Dibuang di Pacet Mojokerto Diduga Dirampok

Mayat Wanita Kemeja Pink Dibuang di Pacet Mojokerto Diduga Dirampok


Tidak hanya dibunuh, wanita berkemeja pink yang mayatnya diduga dibuang di hutan pinggir jalur Mojokerto-Kota Batu juga dirampok. Polisi mengungkapkan bahwa mobil, dompet, hingga ponsel milik korban tidak berhasil ditemukan.

Mayat wanita berkemeja pink itu diketahui adalah Anyk Mariyanni (36), warga Dusun Banjarjo, Desa Besuk, Gurah, Kabupaten Kediri. Korban keluar rumah sejak Kamis (12/9) sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah Magrib.

Ibu 3 anak ini pergi sendirian mengendarai mobil Suzuki Baleno, membawa ponsel pintar dan dompet. Namun saat mayatnya ditemukan, mobil, ponsel maupun dompet korban sudah raib. Hanya pakaian dan 1 liontin kalung emas mata biru yang melekat pada mayat tersebut.

"Tidak ada kami temukan di TKP (lokasi penemuan mayat). Kemungkinan besar dibawa oleh terduga pelaku," terang Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Nova Indra Pratama, Sabtu (14/9/2024).

Nova juga membenarkan bahwa Anyk meninggalkan rumah pada Kamis (12/9) selepas salat Magrib. Pihaknya masih menyelidiki tujuan kepergian korban sekaligus siapa orang yang ditemui korban.

"Belum ada (yang tahu tujuan kepergian Anyk), masih kami dalami ke orang-orang rumah (keluarga Anyk)," jelasnya.

Mayat Anyk pertama kali ditemukan personel Tahura R Soerjo, Suyitno pada Jumat (13/9) sekitar pukul 08.54 WIB. Saat itu, ia patroli rutin, lalu berhenti di lokasi sambil memotret burung. Yaitu di jalur Mojokerto-Kota Batu, tepatnya di Dusun Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Polisi memastikan hutan ini hanya menjadi tempat pelaku membuang mayat korban. Kondisi mayat tergeletak di hutan pinggir jalan. Korban memakai kemeja lengan panjang warna pink, celana panjang warna hitam, serta jilbab warna putih kombinasi biru dan pink dengan motif bunga.

Jenazah wanita cantik itu telah diautopsi di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo. Hasilnya, Anyk dipastikan tewas karena mati lemas atau kekurangan oksigen. Polisi masih menyelidiki penyebab korban mati lemas karena dibekap atau dicekik oleh pelaku.


Read more ...

Jumat, 13 September 2024

Motif Asmara di Balik Pria Terbungkus Seprai di Lampung Dibunuh Pasutri

Motif Asmara di Balik Pria Terbungkus Seprai di Lampung Dibunuh Pasutri





Wawan Setiawan (25) tewas dibunuh pasangan suami istri Ardi Kurniawan (24) dan Novi Dwi Ramadanti (21) serta rekannya, Ricky alias Rocker (DPO), di sungai di bawah jembatan Desa Way Layap, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Polisi menyebut pembunuhan ini dilatari motif asmara.

Jumat (13/9/2024), Kasatreskrim Polres Pesawaran Iptu Devrat Aolia Afrat mengatakan pihaknya telah memeriksa para tersangka. Devrat menyebut tersangka Ardi Kurniawan mengetahui bahwa istrinya berselingkuh dengan korban.

"Dari hasil pemeriksaan para tersangka pembunuhan ini dilatar belakangi karena masalah asmara. AK mengetahui istrinya NDR ini selingkuh dengan korban,"

Ardi yang mengetahui itu langsung marah dan cemburu. Saat diperiksa, kata Devrat, Ardi mengakui saat itu meminta istrinya menjebak Wawan dengan meminta datang ke rumah kontrakannya.

"Pelaku ini marah dan cemburu, kemudian di hari itu AK meminta istrinya untuk menjebak korban dengan meminta korban datang ke rumah kontrakannya. Memang sudah merencanakan pembunuhan tersebut," lanjut Devrat.

Setelah itu, katanya, Ardi Kurniawan meminta bantuan rekannya bernama Ricky (DPO) untuk menghabisi nyawa Wawan. Saat ini, lanjut Devrat, pihaknya masih mengejar Ricky alias Rocker.

"Setelah itu terjadi lah peristiwa pembunuhan itu yang dilakukan AK dan R," jelasnya.

Sebelumnya, warga Desa Way Layap, Kabupaten Pesawaran dihebohkan dengan penemuan sesosok jasad tanpa identitas di aliran sungai di bawah jembatan. Mayat tersebut terbungkus kain seprai berwarna merah. Pada tubuh korban bernama Wawan ini ditemukan sejumlah luka hantaman benda tumpul.

Setelah serangkaian penyelidikan, polisi berhasil mengantongi identitas dua pelaku yang ternyata merupakan suami istri. Keduanya atas nama Ardi Kurniawan dan Novi Dwi Ramadanti ditangkap di Yogyakarta.


Read more ...

Kamis, 12 September 2024

Bejat! Pria di Lubuklinggau Perkosa Anak Angkat saat Istri Tidur-Pergi

Bejat! Pria di Lubuklinggau Perkosa Anak Angkat saat Istri Tidur-Pergi




Pria berinisial DI (45) memperkosa anak angkatnya yang berumur 12 tahun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Pelaku telah melakukan aksi bejatnya sembilan kali sejak Mei 2024.

Perilaku bejat pertama pelaku terjadi pada Mei 2024 saat istri pelaku atau ibu korban baru pulang dari daerah Curup, setelah melayat orang tua yang meninggal. Pemerkosaan itu terjadi di kamar korban pada pukul 02.00 WIB, saat itu korban bangun dan berniat pergi ke kamar mandi namun dipaksa berhubungan badan oleh pelaku.

"Tapi korban menolak dengan cara mendorong tubuh tersangka serta mencoba berteriak namun dibekap oleh tersangka. Sedangkan ibu korban tidak mendengar lantaran ia sedang tidur serta kecapekan karena baru pulang dari Curup," kata Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Hendrawan, Kamis (12/9/2024).

Agar korban tak mengadu kepada ibunya, pelaku mengancam dan mencubit korban. Pelaku pun menyampaikan akan membelikan HP untuk korban asal tak mengadu.

Usai kejadian itu, korban mengalami sakit dan perih saat buang air kecil. Hendrawan mengatakan pelaku juga memperkosa korban saat istrinya tertidur.

Kejadian tersebut terjadi terakhir kali pada Minggu (25/8) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, ibu korban pergi bekerja dengan membawa adik korban. Sehingga, hanya ada korban dengan tersangka korban di rumah tersebut.

Usai ibu korban akhirnya mengetahui kejadian pemerkosaan tersebut. Dia pun langsung melaporkan ke Polres Lubuklinggau dan tersangka langsung diamankan di rumah tanpa perlawanan pada Rabu (11/9).

Read more ...

Rabu, 11 September 2024

Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Siswa SMAN 3 Taruna Madiun Dibongkar

Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Siswa SMAN 3 Taruna Madiun Dibongkar




Polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam GPN (16) di Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Ngawi. Almarhum merupakan siswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun.

"Betul kita sedang pembongkaran makam almarhum atas permintaan pihak keluarga," ujar Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Sujarno kepada wartawan Rabu (11/9/2024).

Proses ekshumasi, kata Sujarno, untuk memenuhi permintaan pihak keluarga yang curiga dengan kematian tak wajar. "Pihak keluarga yang menduga boleh tapi kita masih lakukan pengecekan," kata Sujarno.

Sujatno menambahkan dalam ekshumasi ini, pihaknya melibatkan tim forensik Polda Jatim serta pengamanan dari Polres Ngawi. Saat ini, Satreskrim Polres Madiun Kota masih menunggu hasil tim forensik.

"Kita tetap menunggu hasil tim forensik Polda Jatim," tandas Sujarno.

Sementara itu, Bagus Handono (47) orang tua GPN membenarkan pembongkaran makam anaknya memang permintaan pihaknya, ini untuk mengetahui penyebab kematian dan mencari keadilan.

"Saya hanya ingin minta keadilan dengan adanya ekshumasi ini. Mungkin ada dugaan kekerasan dilakukan senior," tandas Handoko.


Read more ...

Selasa, 10 September 2024

Aksi Pencurian ala 'Spider-Man' di Medan Berakhir dengan Tembakan Polisi

Aksi Pencurian ala 'Spider-Man' di Medan Berakhir dengan Tembakan Polisi




Sebuah kejadian mencengangkan terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara, ketika Kamaludin (33) melakukan pencurian dengan cara merayap ke rumah korban seperti tokoh fiksi 'Spider-Man'. Namun, aksinya berakhir dengan tembakan polisi setelah pelaku mencoba melarikan diri.


Pencurian dengan Gaya Aksi Pahlawan Super


Kejadian ini berlangsung pada Selasa, 3 September 2024, sekitar pukul 04.00 WIB, di Jalan Balai Desa, Kecamatan Medan Amplas. Kamaludin, yang dikenal dengan aksinya yang tidak biasa, berhasil mencuri sebuah laptop dan dua handphone, yaitu iPhone dan Oppo, dari rumah korban. 

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu MY Dabutar, pelaku memulai aksinya sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, korban menempatkan laptop di kamar lantai dua dan turun untuk mengecas handphone-nya serta milik adiknya di ruang tamu lantai satu. Setelah itu, korban pergi tidur. 

Sekitar pukul 05.00 WIB, korban terbangun dan mendapati handphone serta laptopnya sudah hilang. Korban segera melapor ke Polsek Patumbak dan tim kepolisian melakukan penyelidikan.


Penangkapan dan Upaya Pelarian


Setelah menerima laporan, polisi berhasil menangkap Kamaludin pada Sabtu, 7 September 2024, di sebuah warung di Jalan Balai Desa. Berdasarkan pengakuannya, Kamaludin mengaku merayap melalui dinding rumah korban untuk memasuki rumah melalui pintu lantai dua yang tidak terkunci. 


Pelaku kemudian menjual barang curiannya di daerah Jermal seharga Rp 1,2 juta, dan uang tersebut digunakannya untuk membeli pakaian dan berfoya-foya. 

Saat proses pengembangan ke lokasi penjualan barang curian, Kamaludin mencoba melarikan diri. Polisi memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan pelaku. Akibatnya, polisi terpaksa menembak kaki kiri Kamaludin untuk menghentikan pelariannya.


Penanganan Medis dan Imbauan


Kamaludin kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk mendapatkan perawatan medis atas luka tembaknya. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut tentang penadah barang curian.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan keamanan di rumah serta tindakan tegas dari pihak berwenang dalam menangani pelaku kejahatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga keamanan dan melaporkan segala tindakan mencurigakan agar kejadian serupa bisa dihindari di masa depan.

Read more ...

Senin, 09 September 2024

Kegemparan di Brebes: Mayat Wanita Terapung di Sungai Membuat Heboh Warga

Kegemparan di Brebes: Mayat Wanita Terapung di Sungai Membuat Heboh Warga




Warga Dusun Poncol, Desa Kedungbokor, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dihebohkan oleh penemuan mayat wanita yang mengapung di Sungai Rambatan pada Minggu, 8 September 2024. Penemuan mengejutkan ini bermula saat tiga orang pemancing yang sedang menikmati aktivitas mereka di pinggiran sungai terkejut melihat objek besar mirip boneka mengapung di permukaan air.

Kejadian ini terjadi sekitar siang hari ketika para pemancing yang penasaran mendekati objek tersebut. Mereka segera menyadari bahwa benda yang awalnya mereka kira boneka adalah sesosok mayat wanita yang mengenakan daster berwarna merah. Penemuan ini langsung memicu kepanikan dan kepedulian dari warga setempat.

Melihat situasi yang mengerikan, warga segera melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Larangan. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi melakukan evakuasi terhadap jenazah wanita tersebut dan membawanya ke kamar jenazah RSUD Brebes untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tim medis yang memeriksa jasad tersebut menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda luka akibat benda tumpul atau tajam, dan menyimpulkan bahwa penyebab kematian murni akibat tenggelam.

Kapolsek Larangan, AKP Yusuf, melalui Kanit Reskrim Ipda Yadi Suryadi, mengonfirmasi peristiwa ini dan menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah awal, termasuk meminta keterangan dari saksi dan mengumpulkan informasi terkait identitas korban. Yadi menyampaikan, “Kami telah mengamankan jenazah dan melakukan pemeriksaan. Hingga saat ini, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kematian korban dipastikan akibat tenggelam.”

Saat ini, identitas wanita dalam daster merah tersebut masih belum diketahui. Pihak kepolisian meminta bantuan warga yang mungkin merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor atau mengecek langsung ke RSUD Brebes. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap lebih banyak informasi mengenai latar belakang dan identitas korban.

Peristiwa ini tentunya menyisakan duka dan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat Kedungbokor. Sementara itu, proses identifikasi dan investigasi masih berlangsung untuk memastikan semua detail terkait kejadian ini.

Read more ...

Minggu, 08 September 2024

Terkuaknya Kasus Pembunuhan Siswi SMK Bitung Berkat Temuan Sperma Pelaku

Terkuaknya Kasus Pembunuhan Siswi SMK Bitung Berkat Temuan Sperma Pelaku


Kasus kematian siswi SMK 1 Bitung, Sulut, Mutia (18), yang ditemukan tewas di kamar kosnya pada pertengahan Agustus 2024 akhirnya terpecahkan. Mutia ternyata dibunuh dan diperkosa oleh tetangga kosnya, Akri (20).

Korban ditemukan meninggal di kamar kosnya di Kelurahan Manembo-Nembo Atas, Kecamatan Matuari, pada Senin (19/8). Polisi yang tiba di lokasi menemukan berbagai petunjuk, termasuk tanda-tanda kekerasan seperti gigitan di pipi dan tulang leher yang retak, yang mengarah pada kesimpulan bahwa Mutia adalah korban pembunuhan.

"Pada saat olah TKP, kami mendapati banyak tanda kekerasan, sehingga kami menyimpulkan bahwa kematian korban tidak wajar," ujar Kapolres Bitung AKBP Albert Zai dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/9).

Selain tanda kekerasan, polisi juga menemukan sperma di tubuh korban yang bukan milik Mutia. Hasil autopsi mengonfirmasi keberadaan sperma dalam vagina korban, yang diduga milik pelaku.

Petunjuk lain yang ditemukan adalah plafon kamar kos korban yang jebol, menunjukkan kemungkinan pelaku masuk melalui atap. Berdasarkan bukti ini, Akri menjadi tersangka utama.

Polisi kemudian memperkuat bukti dengan mencocokkan DNA sperma yang ditemukan di tubuh korban dengan sampel darah di kamar Akri, yang hasilnya identik. Setelah memastikan bukti yang kuat, polisi menangkap Akri di kamar kosnya pada Rabu (4/9), saat pelaku sedang mempersiapkan pelarian.

"Ketika kami datang untuk menangkapnya dan mencari handphone korban, pelaku sudah siap untuk melarikan diri," tambah Albert.

Read more ...

Sabtu, 07 September 2024

Heboh Video Perundungan Siswi di Sekayu: Klarifikasi dari Diknasbud Muba dan Sekolah

Heboh Video Perundungan Siswi di Sekayu: Klarifikasi dari Diknasbud Muba dan Sekolah




Sebuah video yang menunjukkan aksi perundungan terhadap seorang siswi di SMP Negeri Sekayu telah viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Video berdurasi 3 menit 33 detik tersebut menampilkan sekelompok siswa yang tampak mengintimidasi seorang siswi yang sedang duduk di lantai kelas.

Dalam video tersebut, terlihat seorang siswi berseragam Pramuka yang didorong kepalanya oleh beberapa siswa lainnya. Selain serangan fisik, para pelaku juga mengeluarkan kata-kata kasar. Pada akhir video, siswi berseragam Pramuka tersebut disiram air di wajah oleh seorang siswi yang mengenakan seragam olahraga hijau bertuliskan SMP Negeri 5 Sekayu.

Kejadian ini memicu kemarahan dan keprihatinan dari masyarakat, khususnya orang tua dan komunitas pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba, Iskandar Syahrianto, mengonfirmasi bahwa pihaknya segera melakukan klarifikasi terkait video tersebut dengan menghubungi Kepala Sekolah SMP Negeri Sekayu. "Kami sedang memverifikasi kebenaran video yang beredar," ujar Iskandar pada Kamis malam, 5 September 2024.

Iskandar menambahkan bahwa video tersebut terkait dengan pelaksanaan mata pelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah, Nazarul, menjelaskan bahwa video tersebut sebenarnya merupakan bagian dari pembuatan materi pembelajaran P5 dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" dan topik "Stop Bullying." Nazarul meminta maaf atas kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat video tersebut. "Kami dari keluarga besar SMP Negeri 5 Sekayu mohon maaf jika video ini menimbulkan kesalahpahaman," katanya.

Read more ...

Jumat, 06 September 2024

Pria Lansia Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya di Perumnas Mandala

Pria Lansia Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya di Perumnas Mandala



Pada Rabu, 4 September 2024, seorang pria lansia bernama Syaipul Bahri, berusia 70 tahun, ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di rumahnya yang terletak di Jalan Gagak Raya Perumnas Mandala No. 42, Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang. Penemuan tersebut menggemparkan warga setempat dan mengundang tim Inafis Polrestabes Medan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta identifikasi.


Kronologi Penemuan



Syahrida Siregar, keponakan korban yang berusia 45 tahun dan tinggal di Pinguin Raya II Perumnas Mandala, adalah orang pertama yang menemukan mayat Syaipul. Syahrida datang untuk memeriksa kondisi kesehatan pamannya, yang baru saja menjalani operasi hernia. Setibanya di lokasi, Syahrida mendapati pintu pagar rumah dalam keadaan tertutup dan digembok. Setelah beberapa kali memanggil tanpa mendapatkan jawaban, ia curiga dan kembali pulang untuk mengambil kunci cadangan.

Sekembalinya ke rumah korban, Syahrida membuka pintu dan disambut dengan bau busuk. Ia kemudian menemukan tubuh Syaipul terlentang di lantai rumah. Syahrida segera melaporkan penemuan tersebut kepada keluarga, Kepala Lingkungan (Kepling), dan selanjutnya kepada Polsek Medan Tembung.


Respon Pihak Berwenang


Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Simamora, bersama timnya tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan bersama pihak keluarga dan Kepling setempat. Polisi kemudian menghubungi Tim Inafis Polrestabes Medan, yang melakukan olah TKP dan identifikasi. 

Menurut AKP Japri Simamora, berdasarkan keterangan dari keponakan korban dan pemeriksaan luar oleh Tim Inafis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Syaipul. Korban diketahui menderita kolesterol tinggi dan baru-baru ini menjalani operasi hernia. Pihak keluarga memilih untuk tidak melakukan otopsi dan sudah membuat surat pernyataan terkait hal tersebut.


Pernyataan Lurah Setempat


Lurah Kenangan, Hakim Nasution, menambahkan bahwa Syaipul selama ini tinggal sendirian di rumahnya dan belum menikah. Warga setempat menduga korban telah meninggal dunia sekitar tiga hingga empat hari sebelum ditemukan. 

Jenazah Syaipul Bahri telah dibawa ke rumah keluarga untuk disemayamkan dan direncanakan akan dimakamkan sesuai dengan keinginan pihak keluarga. Penemuan ini menjadi perhatian serius dan menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan lansia yang tinggal sendirian.

Read more ...

Kamis, 05 September 2024

Pekerja Kebun Sawit Diterkam Harimau di Siak: Luka Serius dan Peringatan untuk Warga

 Pekerja Kebun Sawit Diterkam Harimau di Siak: Luka Serius dan Peringatan untuk Warga



Seorang pekerja kebun sawit, Jonheri (40), yang berdomisili di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, mengalami serangan brutal dari seekor harimau Sumatera pada Rabu (4/8/2024). Peristiwa tragis ini terjadi saat Jonheri sedang beristirahat makan siang di perbatasan sungai rawa dengan Buton.

Menurut saksi mata, Hamid, Jonheri dan dirinya sempat melihat harimau dari kejauhan sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka beranggapan bahwa harimau tersebut telah pergi dan melanjutkan aktivitas di kebun. Namun, ketika Hamid berniat melaksanakan salat Dzuhur, ia mendengar teriakan Jonheri yang berada tidak jauh darinya.

Hamid segera berlari menuju lokasi dan menemukan bahwa Jonheri telah diterkam oleh harimau. Dengan keberanian dan bantuan dari pekerja lain, mereka berhasil menghalau harimau tersebut dan menyelamatkan Jonheri.

Kapolres Siak, AKBP Asep Sujarwadi, melalui Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi, mengonfirmasi kejadian ini dan melaporkan bahwa Jonheri sedang dirawat di Puskesmas Rawa Mekar Jaya karena luka serius di kepala, tengkuk, dan tangan. 

Kapolres Asep Sujarwadi mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar rumah guna menghindari insiden serupa di masa depan. Insiden ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan harimau Sumatera di wilayah tersebut. Sebelumnya, pada 16 Juli 2024, seorang pria di Kampung Penyegat, Kecamatan Sungai Apit, juga menjadi korban serangan harimau yang berakibat fatal, dengan kondisi tubuh korban yang mengenaskan.

Kejadian ini menegaskan perlunya tindakan pencegahan dan kesadaran tinggi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar habitat harimau Sumatera.

Read more ...

Rabu, 04 September 2024

Kejadian Tragis di Gunungwungkal: Ibu Muda Ditusuk oleh Tetangga Sendiri, Pelaku Coba Bunuh Diri

Kejadian Tragis di Gunungwungkal: Ibu Muda Ditusuk oleh Tetangga Sendiri, Pelaku Coba Bunuh Diri



Seorang ibu muda berinisial SU (24) di Desa Jepalo, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami nasib tragis setelah ditusuk oleh tetangganya sendiri, yang berinisial S (32), pada Selasa, 3 September 2024. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.20 WIB dan diduga dipicu oleh masalah asmara.

Camat Gunungwungkal, Febes Mulyono, mengungkapkan bahwa korban sedang berada di dalam rumah saat pelaku mendatangi dan melakukan penusukan. "Setelah penusukan, korban segera dilarikan ke RS KSH Tayu. Saya mendapatkan informasi dari Carik bahwa masalah asmara adalah pemicunya," kata Febes.

Setelah menyerang SU, pelaku S mencoba bunuh diri dengan melukai dirinya sendiri. Beruntung, nyawanya berhasil diselamatkan meski ia mengalami luka-luka. "Pelaku melukai dirinya setelah penusukan, tetapi usahanya untuk bunuh diri gagal," lanjut Febes.

Warga Desa Jepalo menjadi heboh setelah mendengar teriakan korban yang meminta pertolongan. Mereka segera menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan kepada korban dan pelaku. Keduanya kemudian dibawa ke RS Keluarga Sehat Hospitals (KSH) Tayu untuk perawatan medis.

Informasi awal menunjukkan bahwa korban dan pelaku pernah memiliki hubungan asmara di masa lalu. SU kini telah menikah dengan pria lain dan memiliki anak. "Pelaku adalah mantan pacar korban, yang kini sudah berkeluarga," tambah Febes.

Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol M Alfan Armin, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Tim inafis yang dipimpin oleh Wakil Kasat Reskrim sedang melakukan olah TKP di rumah korban. "Penyelidikan masih berlanjut, dan kedua pihak masih dirawat di rumah sakit," ujar Kompol M Alfan.

Read more ...

Selasa, 03 September 2024

Motif Kekerasan Ayah di Basel: Uang Hilang Jadi Pemicu Penganiayaan Terhadap Istri Siri dan Anak Kandung

Motif Kekerasan Ayah di Basel: Uang Hilang Jadi Pemicu Penganiayaan Terhadap Istri Siri dan Anak Kandung



Kiki alias OI (37) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa istri siri berinisial ID (35) dan anak kandungnya, NT (17), di Bangka Selatan (Basel). Kasus ini terungkap setelah Kiki diduga melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian anaknya pada Sabtu (31/9/2024).

Kapolda Bangka Belitung, Kombes Jojo Sutarjo, menjelaskan bahwa motif di balik tindakan kekerasan ini adalah masalah uang yang hilang di rumah. Kiki merasa sering kehilangan uang dan menganggap istri sirinya bertanggung jawab. "Kiki menanyakan perihal uang yang hilang kepada istri sirinya sambil melakukan kekerasan terhadap keduanya," ungkap Jojo saat dikonfirmasi oleh detikSumbagsel pada Senin (2/9/2024).

Menurut informasi, Kiki menganiaya istri siri dan anaknya setelah merasa uang yang hilang berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 500.000. Akibat penganiayaan ini, anak Kiki harus dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

Kasus ini mencakup dua laporan polisi. Laporan pertama diajukan oleh istri siri Kiki, ID, pada Kamis (26/9), sementara laporan kedua berasal dari mantan istri Kiki, Evi, yang melaporkan kekerasan terhadap anak mereka yang menyebabkan kematian.

Polres Bangka Selatan segera merespons laporan ini dengan menangkap Kiki di rumahnya di Jalan Air Lingga, Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali. Saat ini, Kiki telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus kekerasan terhadap istri siri, sementara kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian anaknya masih dalam penyelidikan.

"Proses penyelidikan terus berlanjut, termasuk pemeriksaan saksi dan menunggu hasil visum untuk mendalami kasus ini lebih lanjut," tambah Jojo. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.

Read more ...

Senin, 02 September 2024

"Dua Pria Menjamret Kalung Emas di Medan, Polisi Tangkap Kedua Pelaku"

 "Dua Pria Menjamret Kalung Emas di Medan, Polisi Tangkap Kedua Pelaku"



Dua pria di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), menjambret kalung emas seorang warga dan kemudian pihak kepolisian menangkap mereka. Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan, melaporkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Jalan Asia, Kecamatan Medan Area, pada Sabtu (31/8/2024) pagi. Pelaku yang ditangkap adalah Ari Akbar (31) dan Boyke Ardila Nasution (31).

"Seorang pelaku merampas kalung emas seberat 10 gram dari leher korban," kata Poltak pada Minggu (1/9).

Poltak menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban Agustian (41) berdiri di Jalan Asia, tepatnya di simpang Jalan Suasa. Tiba-tiba, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor langsung merampas kalung emas dari leher korban.

"Dua pria yang menggunakan sepeda motor Satria FU menarik kalung dari leher korban," ujarnya.

Warga menangkap pelaku Ari Akbar di tempat kejadian, sementara pelaku Boyke berhasil melarikan diri. Setelah penangkapan Ari, pihak kepolisian menyelidiki keberadaan Boyke dan akhirnya menangkapnya pada hari yang sama di Jalan Brigjend Katamso.

"Petugas menemukan pelaku Boyke yang sedang tidur di rumah kakaknya dan langsung membawanya ke Polsek Medan Area untuk proses lebih lanjut," pungkasnya.

Read more ...

Minggu, 01 September 2024

Hukuman Berat untuk Anak Artis Pembunuh Dokter

 Hukuman Berat untuk Anak Artis Pembunuh Dokter



Seorang pria yang merupakan anak aktor asal Spanyol mendapatkan hukuman berat. Itu karena ia terbukti membunuh seorang dokter sekaligus Youtuber konten memasak Daniel Sancho Bronchalo.

Hukuman apa yang diberikan untuknya? Mengapa pria bernama Edwin Arrieta Arteaga itu membunuh sang dokter? Simak ulasannya!

Dikutip dari Wolipop, Daniel didakwa membunuh Edwin saat keduanya liburan bersama di Pulau Koh Phangan, Thailand, pada Agustus tahun lalu. YouTuber berusia 30 tahun ini merupakan putra dari aktor terkenal Spanyol, Rodolfo Sancho.

Kasus pembunuhan ini jadi perhatian besar di Spanyol, sebab status Daniel yang adalah anak selebriti. Selain ayahnya yang seorang aktor, ibunya juga mantan aktris bernama Silvia Brinchalo.

Laporan dari Associated Press (AP), BBC dan CBS News menyebut bahwa Daniel awalnya divonis hukuman mati tapi diringankan jadi seumur hidup karena berkelakuan baik selama persidangan. Daniel juga diharuskan membayar uang sebesar US$125,000 atau sekitar Rp 1,9 miliar kepada keluarga korban Edwin.

AP melaporkan bahwa selama persidangannya, Daniel mengaku tidak bersalah. Dia mengklaim tindakannya itu dilakukan untuk membela diri karena Edwin mencoba melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Daniel mengaku memotong-motong tubuh ahli bedah berusia 44 tahun tersebut setelah membunuhnya, dan membuangnya ke darat dan laut. Kasus ini terungkap setelah beberapa pemulung menemukan karung berisi bagian tubuh manusia di tempat pembuangan sampah. Kasus ini menggegerkan publik Spanyol hingga dibuat dokumenternya, berjudul 'El Caso Sancho'.

Read more ...
Designed By Published.. Blogger Templates