Kebakaran Tragis di Padangpariaman: Anis Tewas Terpanggang di Dalam Rumah
Padangpariaman, 26 November 2024 - Sebuah insiden kebakaran yang memilukan telah mengguncang masyarakat Dusun Sumua Gadiang, Korong Padang Karambia, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau. Seorang pemuda berusia 32 tahun bernama Anis, yang tercatat sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), ditemukan tewas terpanggang di dalam rumahnya yang telah dilalap api. Kejadian ini terjadi pada Senin pagi dan menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Menurut keterangan yang dihimpun, kebakaran tersebut diduga terjadi saat ibu Anis pergi mencuci pakaian ke sungai, meninggalkan anaknya sendirian di dalam rumah. Sebelum beranjak, sang ibu sempat memasak nasi menggunakan rice cooker, namun sayangnya, kunci pintu tetap terpasang untuk menjaga putranya yang memiliki kondisi khusus tersebut.
Beberapa saat setelah ibunya pergi, api dengan cepat menghabiskan segala hal di dalam rumah. Saat sang ibu kembali, pemandangan yang dihadapinya sungguh mengerikan: rumah yang biasanya dipenuhi tawa, kini terbakar habis. "Saya melihat rumah sudah dilalap api. Histeris rasanya tahu anak saya masih di dalam," ujar ibu korban, yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi naas tersebut berhasil memadamkan api satu setengah jam setelah mendapat laporan. Namun, ketika mereka ke lokasi, nyawa Anis sudah tidak tertolong. Seorang petugas Damkar, Rifki Monriza, menjelaskan, "Kondisi korban sangat mengenaskan hingga hanya tersisa tengkorak kepala dan kerangka yang hangus. Kami sangat menyayangkan kejadian ini."
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIB juga menghanguskan seluruh isi rumah dan satu unit sepeda motor yang terparkir di dalamnya. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp150 juta, dan kini keluarganya tinggal di tempat pengungsian sementara akibat kehilangan tempat tinggal.
Peristiwa tragis ini tidak hanya mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan saat meninggalkan anggota keluarga yang rentan sendirian, tetapi juga mendorong kita untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan mental mereka. Kebakaran yang merenggut satu nyawa ini meninggalkan luka mendalam bagi orang tua dan adik Anis, yang kini harus menghadapi kenyataan pahit tanpa keberadaan putra kesayangan mereka.
Insiden ini tentu menarik perhatian dan kepedulian dari berbagai kalangan, serta menjadi pengingat pentingnya langkah-langkah pencegahan dalam menjaga keamanan rumah, terutama bagi keluarga yang memiliki anggota dengan kebutuhan khusus. Mari kita bersama-sama berdoa agar keluarga Anis diberi ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan sulit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar