Minggu, 24 November 2024

Tragis: Ibu dan Anak Tewas Dibunuh Pacar di Sangihe

 Tragis: Ibu dan Anak Tewas Dibunuh Pacar di Sangihe

Sangihe, Sulawesi Utara - Kasus pembunuhan yang mengguncang Kabupaten Sangihe terjadi pada Rabu malam, 20 November 2024, ketika seorang wanita berusia 29 tahun, SS, dan anaknya yang masih berusia empat tahun, A, ditemukan tewas mengenaskan. Pelaku berinisial FM (23), yang merupakan mahasiswa dan juga pacar korban, kini ditahan oleh pihak kepolisian.

Motif Cemburu Mengguncang Keluarga

Menurut keterangan resmi dari Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Michael Irwan Thamsil, tindakan brutal ini dipicu oleh rasa cemburu FM setelah mengetahui bahwa SS menjalin hubungan dengan pria lain. "Dugaan awal kita adalah pelaku merasa cemburu setelah mengetahui korban telah berhubungan dengan orang lain," ujarnya, seperti dilansir oleh detikSulsel.

Kronologis Mengerikan

Peristiwa tragis ini berlangsung sekitar pukul 20.00 Wita, saat FM mendatangi rumah SS dengan membawa sebilah parang. Dalam pencarian peluru beracun dari hati yang penuh amarah dan cemburu, pelaku langsung berpaling kepada SS yang tidak bersalah. Dalam sebuah insiden yang mengerikan, FM membunuh SS dengan menikamnya dua kali di wajah. Tragisnya, anak kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa juga menjadi korban dari amukan nafsu dan kebencian tersebut.

Dampak di Komunitas Lokal

Kejadian ini tentu saja meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Warga merasa shock dan tidak percaya bahwa tindakan serupa dapat terjadi di lingkungan mereka. "Kami terkejut. SS adalah sosok ibu yang baik dan penyayang. Tidak ada yang mengira pelaku bisa melakukan hal sekejam ini," ungkap salah seorang tetangga.

Investigasi Berlanjut

Polisi saat ini masih melakukan penelusuran untuk mengungkap lebih jauh tentang latar belakang hubungan antara FM dan SS. Pihak kepolisian juga berupaya untuk memberikan perlindungan kepada keluarga korban agar tidak semakin terpuruk oleh kejadian ini.

Keberanian pelaku dalam melakukan tindakan biadab ini sekaligus membuka kembali diskusi tentang masalah kekerasan berbasis gender dan pentingnya edukasi akan kesehatan mental. Masyarakat diharapkan dapat lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam hubungan serta saling mendukung untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Sebagai penutup, mari kita doakan agar arwah SS dan A mendapatkan kedamaian abadi, sementara keadilan ditegakkan seiring dengan proses hukum terhadap pelaku. Kematian tragis ini adalah pengingat bagi kita semua akan pentingnya kasih sayang dan komunikasi yang sehat dalam setiap hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar