Tragedi di Pulau Batu: IRT Tewas Diterkam Buaya Saat Cuci Kaki di Pantai
Pulaunya indah, namun tragedi menghantui kedamaian warga Desa Orahili, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan. Seorang ibu rumah tangga bernama Nurhawati Zihura (46) menjadi korban serangan buaya buas pada Senin, 16 Desember 2024, saat ia hendak mencuci kaki di pinggir laut dekat rumahnya.
Keputusan sederhana untuk membersihkan kaki setelah pulang dari ladang berakhir dengan kehilangan yang menyakitkan. Tiba-tiba, seekor buaya besar menerkamnya dan menariknya ke dalam laut pada pukul 11:00 WIB. Suasana tenang seketika berubah mencekam saat warga yang melihat peristiwa itu segera berhamburan keluar dari rumah, berusaha menyelamatkan Nurhawati. Sayangnya, upaya heroik mereka sia-sia; nyawa ibu rumah tangga itu tidak dapat diselamatkan.
Peristiwa mengejutkan ini segera viral di media sosial. Video yang memperlihatkan momen dramatis saat warga berjuang melawan buaya untuk menyelamatkan korban menyebar luas. Setelah tragedi tersebut, buaya yang mengakibatkan kematian Nurhawati berhasil ditangkap oleh warga setempat.
Frengki Wondakhi, salah satu warga Pulau Tello, yang menjadi saksi kejadian, mengungkapkan duka cita mendalam. “Korban sudah meninggal usai diterkam buaya itu. Namun kami bersyukur berhasil menangkap buaya tersebut, meskipun belum ada informasi lebih lanjut mengenai nasibnya setelah ditangkap,” ungkapnya.
Setelah kejadian, warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan mendesak agar pihak berwenang, termasuk TNI-Polri, mengambil tindakan tegas untuk mencegah korban selanjutnya. Permintaan mereka mendapat tanggapan, dan pihak berwenang pun berhasil menemukan dan menembak buaya muara sepanjang 3,94 meter tersebut hingga mati.
Korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka dengan suasana duka yang mendalam menggantung di hati keluarga dan kerabat. Warga terlihat berkumpul, mengekspresikan rasa kehilangan yang mendalam atas tragisnya kehilangan satu nyawa di tengah kehidupan sehari-hari mereka.
Setelah musyawarah diantara keluarga korban, pemerintah desa setempat, dan unsur Forkompincam PP Batu, disepakati bahwa bangkai buaya yang berhasil ditembak tersebut akan dikubur dengan penuh penghormatan. Sekaligus, tindakan ini menjadi langkah simbolis untuk menghormati kehilangan yang begitu mendalam dan sebagai bentuk kewaspadaan agar peristiwa menyakitkan ini tidak terulang lagi di kemudian hari.
Kejadian ini harus menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa meskipun keindahan alam dapat memikat, ada risiko yang harus dihadapi, bahkan di tempat yang tampaknya aman sekalipun. Penduduk setempat berharap agar langkah-langkah pencegahan bisa diambil untuk menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman buaya liar di area tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar