Tragedi di Tegal: Kejaran Geng Motor Menelan Korban Jiwa
Kehidupan remaja di Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, mendadak berubah menjadi mimpi buruk pada Kamis (19/12/24) pagi. Dua remaja, Angga Sahputra (14) dan Andrian (14), ditemukan tergeletak di tengah jalan – satu di antaranya sudah tak bernyawa, dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah di kepala.
Peristiwa tragis ini berawal ketika kedua sahabat ini beserta dua temannya berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka dalam perjalanan pulang saat dihadang sekelompok pemuda yang mengancam dengan senjata tajam di Desa Harjosari. Ketika terdesak rasa takut, mesin motor pun dipacu kencang, namun nahas, mereka jatuh saat mencoba berbelok di jalan yang menikung di Desa Sigentong.
Kapolsek Warureja, AKP Wahyadi, menjelaskan bahwa informasi awal yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa kedua remaja tersebut terlibat tawuran. Namun, penyelidikan polisi mengungkapkan fakta lain: mereka adalah korban kecelakaan saat melarikan diri dari ancaman geng motor.
Dalam keterangan saksi, Angga, satu-satunya yang selamat, mengisahkan ketakutan yang melanda mereka saat dihadang. "Mereka mengejar kami. Teman saya yang mengemudikan motor berusaha menghindari kejaran, namun tiba-tiba kami menabrak tiang listrik. Semua terpental," ujarnya dengan napas terengah-engah.
Keberanian Angga yang berhasil bertahan dengan luka patah di kakinya menjadi harapan di tengah kesedihan. Sementara itu, jenazah Andrian masih terbaring di kamar jenazah RSUD Suradadi. Sanak saudara dan teman-temannya berkumpul, menggenggam harapan agar pelaku di balik tragedi ini dapat segera ditangkap.
Daryono, paman Andrian, mendesak pihak kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini dengan serius. "Kami ingin keadilan bagi keponakan saya. Jangan biarkan para pelaku berkeliaran. Modus kejaran dan ancaman seperti ini harus dihentikan demi keselamatan mereka yang masih muda," tegas Daryono.
Kini, pihak kepolisian bersama Polres Tegal sedang memperdalam penyelidikan untuk mencari tahu siapa saja yang terlibat dalam pengancaman tersebut. Dengan harapan, peristiwa seperti ini tidak terulang dan anak-anak muda di Tegal dapat kembali menikmati hidup mereka dengan aman.
Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di balik kebebasan remaja, mengajak kita semua untuk lebih peduli dan waspada terhadap tindakan kekerasan yang dapat merenggut masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar