Rabu, 18 Desember 2024

Tragis: Anak Bunuh Ayah di Sidoarjo Karena Depresi

 Tragis: Anak Bunuh Ayah di Sidoarjo Karena Depresi

Sidoarjo - Dalam peristiwa yang menimpa Dusun Bokong Nisor, Desa Klantingsari, Tarik, Kabupaten Sidoarjo pada Minggu malam (15/12), warga dikejutkan dengan penemuan jenazah M Soleh (60) yang tewas mengenaskan di rumahnya. Korban, yang merupakan seorang ayah, diduga dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, M Sholi Chudin (30), yang tengah mengalami depresi berat.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah, mengungkapkan bahwa pelaku telah ditangkap dan saat ini dirawat di rumah sakit jiwa karena kondisinya yang terganggu. "Pelaku ini menderita depresi, sesuai dengan surat rawat jalan dari dokter saraf. Terakhir kali dia menjalani perawatan pada Maret 2024," jelas Fahmi dalam konferensi pers di Polresta Sidoarjo, Selasa (17/12).

Insiden tragis ini berawal ketika anak perempuan korban, Nurul Lukluk (35), dan suaminya, Abdul Muit (34), menjenguk M Soleh yang sedang sakit. Sekitar pukul 21.20 WIB, suasana sempat mencekam ketika mereka mendapati Sholi dalam keadaan tidak stabil dan berperilaku agresif akibat depresi. Tim medis memberikan obat penenang agar pelaku bisa tenang, dan setelah beberapa saat, Sholi pun tertidur.

Namun, ketenangan itu hanya sementara. Sekitar satu jam setelah dijenguk, Sholi terbangun dalam keadaan marah dan, dalam keadaan panik, mengambil celurit yang ada di rumah. "Pelaku menganiaya ayahnya sendiri dengan brutal. Hasil visum menunjukkan terdapat 15 luka di sekitar leher, dada, dan kepala korban," ungkap Fahmi dengan nada sedih.

Warga yang mengetahui kejadian ini langsung melaporkan ke pihak berwajib, namun sayangnya, nyawa M Soleh tidak dapat diselamatkan. Kejadian ini bukan hanya menghancurkan satu keluarga, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental.

Kini, Sholi berada di RSJ Malang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kasus ini menggugah empati dan kekhawatiran akan dampak dari penyakit mental, yang sering kali terabaikan dalam masyarakat. Semoga tragedi ini memberikan kesadaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan mental di lingkungan sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar