Jumat, 25 Oktober 2024

Preman Bacok Pria Paruh Baya di Cikarang Utara Usai Tolak Dimintai Uang

Preman Bacok Pria Paruh Baya di Cikarang Utara Usai Tolak Dimintai Uang

Cikarang Utara, Bekasi – Sebuah insiden mengerikan terjadi pada Rabu malam (23/10/2024) di Harapan Baru, Desa Cikarang Kota, Kec. Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. AEP (45), seorang pria paruh baya, menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh seorang preman setelah menolak memberikan uang.

Menurut keterangan saksi mata, MN (43), peristiwa tersebut bermula ketika pelaku meminta sejumlah uang kepada korban. Namun, AEP menolak permintaan tersebut, yang kemudian membuat pelaku marah dan menyerangnya dengan senjata tajam.

“Pelaku sangat kesal begitu mendengar penolakan dari korban dan langsung melakukan aksinya,” ungkap MN, yang menyaksikan kejadian tersebut. Suasana yang awalnya tenang seketika berubah menjadi kacau saat teriakan korban menggema di area tersebut.

Setelah insiden tersebut, AEP segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka yang dideritanya. Hingga berita ini ditayangkan, pihak kepolisian masih memburu pelaku yang melarikan diri setelah melakukan aksi brutal tersebut.

Kepolisian menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan tindakan pemalakan atau kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitar. Situasi keamanan di daerah Cikarang Utara terus menjadi perhatian, dan pihak berwajib berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan.

Kasus ini menjadi pengingat akan tingginya ancaman kejahatan jalanan yang dapat mengguncang ketenangan masyarakat. Diharapkan dengan penegakan hukum yang lebih ketat, kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang.

Kamis, 24 Oktober 2024

Duka di Probolinggo: Istri Habisi Suami dengan Penumbuk Kopi setelah Cekcok

Duka di Probolinggo: Istri Habisi Suami dengan Penumbuk Kopi setelah Cekcok

Kisah tragis menyelimuti Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, saat seorang istri berinisial Supiani (46) terpaksa mengakhiri nyawa suaminya, Tomo (60), dengan cara yang mengejutkan—menggunakan penumbuk kopi. Pembunuhan yang menggemparkan ini bermula dari cekcok rumah tangga yang kian memanas.

Menurut keterangan Kapolsek Kuripan Iptu Hartawan, insiden mematikan ini terjadi pada Selasa (22/10/2024) ketika Tomo tertidur pulas. Dalam keadaan marah akibat perselisihan yang terus berlanjut, Supiani mengambil alu, alat kayu yang biasa dipakai untuk menumbuk kopi, dan melancarkan serangan brutal. "Pelaku memukul korban di wajah sekali dengan alu, ketika korban tidur dalam posisi miring ke kiri," ungkap Hartawan dalam konferensi pers, Rabu (23/10/2024).

Meskipun sempat terbangun dan berusaha melawan, sayangnya usaha Tomo tidak berhasil. Supiani tidak memberi ampun, kembali memukulkan alat menumbuk kopi itu ke wajah suaminya hingga ia terdiam selamanya. "Menurut pengakuan pelaku, ia sudah sering mengingatkan korban untuk tidak melakukan kekerasan. Jika perilakunya terus berlanjut, pelaku mengancam akan membalas," lanjut Hartawan, menjelaskan latar belakang konflik pasangan suami istri ini.

Akibat tindakannya, Supiani terancam dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun. Tindakan kekerasan dalam rumah tangga ini semakin menegaskan perlunya perhatian serius terhadap hubungan suami istri yang tidak sehat.

Insiden ini bukan hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang terlibat, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya komunikasi yang sehat dalam hubungan. Duka dan tragedi muncul dari ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih damai. Masyarakat kini berharap pemerintah dan lembaga terkait lebih giat dalam memberikan edukasi tentang kekerasan dalam rumah tangga untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Rabu, 23 Oktober 2024

Dugaan Kabur dari Polisi, Pemuda Tabrak Pengendara Motor di Balikpapan – 1 Bocah Tewas Terseret Mobil

Dugaan Kabur dari Polisi, Pemuda Tabrak Pengendara Motor di Balikpapan – 1 Bocah Tewas Terseret Mobil

Balikpapan, 21 Oktober 2024 - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Balikpapan ketika WS (22), seorang pemuda warga Telagasari, nekat melarikan diri dari kejaran polisi dan akhirnya menabrak pengendara motor. Dalam insiden yang menghebohkan ini, seorang bocah berusia 4 tahun dinyatakan tewas setelah terseret mobil pelaku sejauh 400 meter.

Kecelakaan maut ini melibatkan mobil Daihatsu Xenia berwarna putih dengan nomor polisi KT 1494 VF. Menurut keterangan resmi dari Kasat Lantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani, WS melaju kencang dari lampu merah Beller menuju arah MT Haryono. Saat tiba di persimpangan lampu merah BDS, mobil yang dikemudikannya menabrak sebuah sepeda motor yang ditumpangi oleh pasangan suami istri beserta anak mereka.

“Korban anak tersebut terseret di bawah mobil pelaku sejauh 400 meter. Malam itu juga, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Kompol Ropiyani dengan nada prihatin, Selasa (22/10/2024).

Dugaan sementara, WS terlibat dalam aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Saat kejadian, tim Satreskrim Polresta Balikpapan sedang memantau kendaraan yang dicurigai terlibat dalam kasus pencurian. "Mobil dan pengemudinya memang sedang diawasi karena dicurigai terlibat dalam curanmor," lanjut Kompol Ropiyani.

Kejadian ini menarik perhatian publik, terutama setelah video yang menunjukkan mobil WS melaju kencang beredar luas di media sosial. Beberapa pengendara lainnya juga dilaporkan turut menjadi korban, meskipun tidak mengalami luka berat.

Beruntung, berkat tindakan cepat dari warga dan petugas kepolisian, WS berhasil diamankan di Polsek Balikpapan Timur beserta mobil yang digunakan dalam aksi tersebut. Kini, pelaku dan barang bukti sedang menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di jalan raya, serta konsekuensi hukum yang harus dihadapi oleh pelanggar. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

Kami turut berduka cita atas kehilangan yang dialami keluarga korban dan berharap keadilan segera ditegakkan.

Senin, 21 Oktober 2024

Seorang Pemuda dari Tuban Tewas Dibacok saat Kunjungi Calon Istri

Seorang Pemuda dari Tuban Tewas Dibacok saat Kunjungi Calon Istri

Nganjuk, 19 Oktober 2024 – Sebuah insiden tragis terjadi di Dusun/Desa Ketandan, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, saat seorang pemuda berusia 27 tahun asal Kabupaten Tuban tewas setelah dibacok oleh orang tak dikenal. Peristiwa berdarah ini menghebohkan masyarakat setempat dan keluarga korban, karena terjadi saat korban tengah mematangkan rencana pernikahannya yang dijadwalkan berlangsung esok hari.

Menurut keterangan warga setempat, Very, insiden ini terjadi sekitar pukul 17.25 WIB ketika korban tiba di lokasi menggunakan mobil dan berniat mengunjungi rumah calon istrinya. Saat korban keluar dari mobil, seorang pelaku tiba-tiba menyerangnya dengan senjata tajam.

"Korban sudah merencanakan ijab qabul pada Minggu (20/10) besok. Namun tiba-tiba saat turun dari mobil, korban dibacok dan meninggal dunia," ungkap Very.

Diduga ada motif cemburu di balik serangan tersebut, mengingat informasi yang beredar menyebutkan bahwa pelaku adalah individu yang sebelumnya menaruh hati pada calon istri korban, yang diidentifikasi dengan inisial HI. Setelah melancarkan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.

"Pelaku langsung kabur, katanya sih orang Desa Ngringin Lengkong," tambah Very.

Setelah menerima laporan, tim Inafis dari Polres Nganjuk segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jasad korban ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga, mengonfirmasi peristiwa tersebut tetapi masih enggan memberikan rincian lebih lanjut. Ia menyatakan pihaknya tengah memfokuskan penyidikan untuk mengejar terduga pelaku.

"Iya benar ada kejadian di Desa Ketandan, tapi belum bisa memberikan keterangan secara detail. Kami masih fokus kepada terduga pelaku untuk melakukan pengejaran," pungkasnya.

Insiden ini menambah daftar kekerasan yang perlu menjadi perhatian serius masyarakat, sekaligus mengganggu tatanan kehidupan di wilayah tersebut. Masyarakat berharap pelaku segera tertangkap agar keadilan dapat ditegakkan.

Penemuan Mayat Tergantung di Korong Pasa Dama Gegerkan Warga Nagari Parit Malintang

Penemuan Mayat Tergantung di Korong Pasa Dama Gegerkan Warga Nagari Parit Malintang

Padang Pariaman, 20 Oktober 2024 – Warga Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, digemparkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan dalam keadaan tergantung di Patai Korong Pasa Dama pada hari Minggu, sekitar pukul 14.00 WIB. Mayat tersebut diketahui bernama Bogok, seorang petani berusia 65 tahun, yang berdomisili di wilayah setempat.

Kejadian tragis ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar, Marselino (20 tahun), seorang mahasiswa, yang melintas di lokasi kejadian dan langsung melaporkan penemuan tersebut kepada aparat kepolisian. Menurut analisis awal, mayat korban berada dalam posisi tergantung yang membuat situasi menjadi lebih mencemaskan.

Saksi lainnya, Ana Mariana (21 tahun), seorang ibu rumah tangga yang juga tinggal di Patai Korong Pasa Dama, mengatakan bahwa ia sangat terkejut ketika mendengar kabar tersebut. "Saya tidak menyangka akan menemukan hal seperti ini di kampung kita. Ini sangat mengganggu ketentraman warga," ujarnya.

Polisi setempat segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengidentifikasi mayat. Penyebab kematian masih dalam penyelidikan, dan pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak panik dan menyerahkan segala informasi yang dapat membantu penanganan kasus ini.

Warga sekitar berharap agar kasus ini segera terungkap dan penyebab kematian dapat diketahui, sehingga keamanan dan ketentraman di daerah mereka bisa terjaga. Kasus ini menambah catatan kelam bagi masyarakat Nagari Parit Malintang, yang dalam beberapa tahun terakhir tetap berupaya menjaga keharmonisan dan ketenangan di lingkungan mereka.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian antarwarga untuk saling menjaga dan melaporkan hal-hal aneh yang terjadi di lingkungan mereka. Pihak kepolisian meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan rumor yang dapat memperkeruh situasi.

Minggu, 20 Oktober 2024

Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Mahasiswa Meulaboh di Kost Lingke Banda Aceh: Sebuah Tragedi Menyeramkan

Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Mahasiswa Meulaboh di Kost Lingke Banda Aceh: Sebuah Tragedi Menyeramkan

BANDA ACEH - Sebuah kejadian tragis menggemparkan Kota Banda Aceh setelah seorang mahasiswa asal Meulaboh ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya di Kost Lingke. Polisi segera mendalami kasus ini dengan dugaan kuat terjadinya pembunuhan.

Kapolsek setempat yang memimpin penyelidikan menyatakan, "Kami menduga telah terjadi pembunuhan, dan saat ini penyelidikan sedang berlangsung." Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ZA untuk dilakukan otopsi. Menurut keterangan awal, korban mengalami luka serius di bagian leher, serta ditemukan sebuah senjata tajam berupa pisau di lokasi kejadian.

Saksi kunci yang berada di lokasi, yang dikenal sebagai Bulek, mengungkapkan momen mencekam saat seorang pria tak dikenal datang ke kos-kosan korban. "Saya tegur, cari siapa. Dia menunjuk ke arah kamar korban. Saya kira teman korban," tuturnya.

Kejadian ini berlangsung dengan sangat cepat. Bulek sedang membersihkan halaman kos ketika insiden tersebut terjadi. Ketika adik korban tiba di kos sekitar pukul 13.00 WIB, barulah dia menyadari bencana yang menimpa kakaknya. "Adik korban sangat terkejut saat masuk ke kamar dan menemukan segalanya," ungkap Bulek, menambahkan bahwa adik korban langsung melaporkan kejadian mengerikan itu kepada pemilik kos.

Dengan adanya temuan ini, pihak kepolisian berupaya mencari bukti lebih lanjut dan meminta keterangan dari saksi-saksi lain untuk mempercepat proses penyelidikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan serahkan semua informasi ke pihak berwajib guna mengungkap kasus ini.

Kebangkitan ketegangan akan apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu kamar kost ini semakin membayangi. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kepedulian antar sesama, terutama di lingkungan kampus. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta yang ada dan memberikan keadilan bagi korban yang telah terenggut nyawanya dengan cara kejam.

Sabtu, 19 Oktober 2024

Bayi Baru Lahir Ditemukan dalam Tas Ransel di Batujajar, Warga Geger

Bayi Baru Lahir Ditemukan dalam Tas Ransel di Batujajar, Warga Geger

Batujajar, Kabupaten Bandung Barat — Warga Galumpit, Selacau, Batujajar, dikejutkan dengan penemuan seorang bayi laki-laki yang tergelatak di depan teras rumah dalam tas ransel pada Selasa malam, 15 Oktober 2024. Bayi tersebut diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya segera setelah dilahirkan.

Kepala TU Puskesmas Batujajar, Evi Vilianti, membenarkan penemuan tersebut dan menjelaskan bahwa bayi yang ditemukan dalam kondisi hidup ini diperkirakan baru berusia dua hari. “Kami dapat kabar dari lintas sektor dan langsung menuju lokasi. Ada bidan yang berjaga saat itu,” ujarnya saat ditemui di Puskesmas Batujajar, Rabu, 16 Oktober 2024.

Dari hasil pemeriksaan, bayi tersebut lahir sesuai waktunya dan kini dalam kondisi sehat. “Bayi ini beratnya 3,5 kg dan panjangnya 50 cm, yang masuk kategori normal,” lanjut Evi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, bayi tersebut diberikan susu formula.

Meskipun dalam kondisi baik, pihak Puskesmas membatasi kunjungan warga untuk menghindari paparan virus yang bisa membahayakan kesehatan bayi. “Kami khawatir ada virus dari luar. Namun, tidak ada perawatan khusus karena bayinya sudah sehat,” tambahnya.

Saat ini, pihak Puskesmas masih menunggu instruksi dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat untuk langkah selanjutnya, termasuk penjemputan bayi tersebut. “Kami hanya menunggu instruksi dari Dinsos,” pungkas Evi.

Sementara itu, petugas gabungan dari Polres Cimahi dan Polsek Batujajar telah memulai penyelidikan untuk mengungkap identitas orang tua yang tega membuang bayi malang tersebut. Kejadian ini menuai perhatian publik dan mengundang keprihatinan di kalangan masyarakat.