Tragedi di Sukabumi: Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Kondisi Memprihatinkan
Masyarakat Kota Sukabumi dikejutkan dengan penemuan tragis yang menggugah kepedulian, saat seorang bayi laki-laki yang baru lahir ditemukan tergeletak di tepi sungai Cijangkar, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, pada Minggu, 17 November 2024. Peristiwa ini menjadi sorotan publik, seiring dengan kondisi bayi yang sangat memprihatinkan.
Bayi malang tersebut ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, tepat di bawah Jembatan Kebon Jengkol Sungai Curug Caci. Seorang saksi yang merupakan warga setempat pertama kali melihatnya saat melintas di sekitar lokasi. "Awalnya kami hanya mendengar kabar dari anak-anak yang bermain di dekat situ. Setelah saya cek, memang benar ada sesosok bayi laki-laki tergeletak di bawah jembatan," ungkap Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi, Ipda Ade Ruli.
Dengan cepat, warga setempat berinisiatif melaporkan temuan itu kepada pihak berwenang. Setelah menerima informasi, polisi dari Polsek Citamiang segera meluncur ke lokasi dan melakukan evakuasi terhadap bayi tersebut ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari hasil pemeriksaan awal oleh tim medis, ditemukan sejumlah luka memar di sekujur tubuh bayi tersebut, khususnya di bagian leher. "Temuan luka-luka ini tentu menjadi perhatian kami. Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya," lanjut Ipda Ade Ruli.
Peristiwa ini bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga menimbulkan banyak pertanyaan mengenai keselamatan dan perlindungan bayi yang tak bersalah. Banyak kalangan masyarakat merasa prihatin dengan kondisi bayi yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan perlindungan, bukan mengalami kekerasan.
Kini, pihak kepolisian sedang berupaya untuk mengungkap fakta di balik penemuan bayi ini. Kasus ini mengundang berbagai reaksi dari publik, mulai dari perasaan duka hingga seruan untuk meningkatkan perhatian terhadap keselamatan anak-anak di daerah tersebut. Masyarakat berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang, dan langkah-langkah preventif dapat diperkuat untuk melindungi yang paling rentan di antara kita.