Tragis di Hari Pencoblosan: Suami Bunuh Istri dan Anak di Palu
Di balik suasana demokrasi yang seharusnya penuh harapan, sebuah tragedi memilukan terjadi di Palu Barat, Kota Palu, pada Rabu pagi, 27 November 2024. Di saat masyarakat Indonesia berbondong-bondong menunaikan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2024, sebuah insiden pembunuhan yang mengejutkan terjadi di Jl Kunduri Lrg 2, Kelurahan Balaroa.
Wanita berinisial N (53) dan anaknya, NA (14), ditemukan tewas dengan luka-luka yang mengerikan, diduga dibunuh oleh suaminya sendiri. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.00 Wita, saat banyak orang sedang bersiap-siap untuk pergi ke tempat pemungutan suara.
Saksi mata yang berada di lokasi kejadian mengaku melihat pelaku menghampiri dan menyerang dengan menggunakan besi panjang. Keberuntungan masih menyertai salah satu saksi, yang berhasil melarikan diri tepat sebelum mendapat serangan. Sementara itu, saksi kedua yang datang ke tempat kejadian terkejut melihat kedua korban terkapar di depan pintu kost, dalam keadaan bersimbah darah.
Keadaan semakin mencekam ketika pelaku kemudian mengamuk dan menyerang Imam Masjid Nurul Tijarah, Muhammad Nasir, yang berusaha menolong. Nasir mengalami luka di kepala dan kini sedang dirawat di RS Anutapura Palu.
Menurut informasi yang dihimpun, setelah melakukan aksinya yang brutal, pelaku segera melarikan diri dan hingga saat ini masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian. Tim dari Polsek Palu Barat yang tiba di lokasi kejadian segera mengamankan area dan berupaya mencari ambulans untuk menolong korban.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga mengguncang komunitas sekitar. Masyarakat Balaroa kini dihantui rasa ketakutan dan keprihatinan terhadap kekerasan rumah tangga yang terjadi di lingkungan mereka.
Kejadian ini menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap isu kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia. Di saat kita merayakan demokrasi, kejadian memilukan ini mengingatkan kita bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam membangun masyarakat yang aman dan damai. Masyarakat berharap pelaku segera ditangkap dan dibawa ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mari kita doakan agar korban mendapatkan keadilan dan pelajaran berharga bagi kita semua.