Minggu, 15 Desember 2024

Tragis: Balita 4 Tahun Hilang Terbawa Arus Sungai Belik di Bantul

 Tragis: Balita 4 Tahun Hilang Terbawa Arus Sungai Belik di Bantul

Sebuah peristiwa tragis terjadi di kawasan Pleret, Bantul, saat seorang balita berusia 4 tahun, ANS, hilang setelah terpeleset di tepi Sungai Belik. Kejadian yang menyentuh hati ini berlangsung pada siang hari yang seharusnya ceria, 14 Desember 2024.

Peristiwa bermula saat ANS, yang dikenal ceria oleh keluarganya, tidak kunjung kembali setelah bermain di luar rumah sejak pagi. Kekhawatiran mulai merayapi hati orang tuanya ketika waktu berlalu tanpa kabar. Mereka pun segera berinisiatif melakukan pencarian. "Sabtu siang, orang tua korban mulai mencarinya, menduga dia sedang bermain di halaman depan di dekat pondok pesantren," jelas AKP I Nengah Jeffry, Kasi Humas Polres Bantul.

Pencarian demi pencarian ternyata tidak memberikan hasil. Dalam situasi cemas tersebut, orang tua ANS terpaksa memeriksa rekaman CCTV sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika mereka melihat rekaman itu, hati mereka tercekam. "Sebuah momen mengejutkan terlihat di monitor CCTV: pada pukul 09.57 WIB, ANS tampak bermain di pinggir Sungai Belik. Tak lama kemudian, ia terpeleset dan hilang terbawa arus yang mengalir deras," ungkap Jeffry.

Mendapati kabar memilukan tersebut, keluarga ANS segera melaporkan insiden tersebut ke Polsek Pleret. Menjadi tanggung jawab bersama, Tim SAR dan pihak kepolisian segera bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Sejak saat itu, bidang pencarian dibuka dengan melibatkan berbagai pihak.

Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR Gabungan masih terus mencari ANS dengan harapan yang tak pudar. Masyarakat setempat pun ikut berdoa agar balita malang tersebut segera ditemukan dengan selamat. Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak saat bermain, terutama di area berbahaya seperti tepi sungai.

Kisah ini menjadi pengingat yang penuh makna bagi kita semua, bahwa setiap detik berharga dalam menjalin kebersamaan dengan anak-anak harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Kami semua berharap ANS segera ditemukan dan kembali ke pelukan keluarganya.

Aksi Begal Terjadi di Jambe Tangerang: Pria Bogor Jadi Korban dengan Luka Serius dan Motor Hilang

Aksi Begal Terjadi di Jambe Tangerang: Pria Bogor Jadi Korban dengan Luka Serius dan Motor Hilang

TANGERANG - Sebuah aksi begal yang menggerkan terjadi di Jambe, Tangerang pada Sabtu, 14 Desember 2024. SA (30), seorang pria asal Kampung Cibunar Pabuaran, Kelurahan Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, mengalami kejadian tragis saat melintas di area jembatan Kampung Eretan sekitar pukul 03.00 WIB.

Kapolsek Tigaraksa, AKP I Made Artana, mengkonfirmasi peristiwa tersebut kepada Lambe Trending pada Minggu, 15 Desember 2024. "Iya, benar telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan," ujarnya, menegaskan ganasnya aksi para pelaku.

Dari informasi awal yang dihimpun, SA menjadi korban pembegalan saat hendak melintasi kawasan tersebut. Pelaku diduga mengambil motor miliknya, sebuah Honda Scoopy berwarna merah dengan nomor polisi A 6339 XAB. Motor tersebut raib pasca serangan, dan hingga kini belum ditemukan.

Dalam insiden tersebut, SA menderita luka cukup serius di bagian kepala akibat serangan mendadak dari pelaku. Saat ini, ia sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang. "Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan intensif. Kami akan terus memantau dan mengupdate perkembangan selanjutnya," tambah AKP Made.

Beruntung, handphone dan dompet beserta isinya berhasil diamankan oleh pengendara lain yang melintas, menunjukkan tindakan baik di tengah situasi yang memprihatinkan. Masyarakat kini diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama di malam hari dan di kawasan sepi.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan kewaspadaan di jalanan. Kami berharap SA segera mendapat perawatan yang diperlukan dan pelaku tindak kejahatan ini secepatnya dapat ditangkap oleh pihak kepolisian. Mari kita dukung upaya penegakan hukum dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap aman.

Sabtu, 14 Desember 2024

Sebuah Tragedi di Sergai: Pelajar 12 Tahun Ditemukan Tewas dalam Karung Goni

Sebuah Tragedi di Sergai: Pelajar 12 Tahun Ditemukan Tewas dalam Karung Goni

Sergai, 13 Desember 2024 – Sebuah tragedi memilukan menggegerkan masyarakat Dusun III Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Seorang pelajar berusia 12 tahun, yang dikenal dengan inisial AS, ditemukan tewas mengenaskan di dalam karung goni, hanya beberapa langkah dari rumahnya.

AS dilaporkan hilang sejak dua hari sebelumnya, yang membuat orangtuanya terpaksa melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pantai Cermin. Pada siang hari yang sama, orang tua AS membuat laporan resmi sekitar pukul 11.00 WIB, keresahan pun menyelimuti keluarga dan warga sekitar yang turut membantu pencarian.

Sekitar pukul 16.00 WIB, kabar duka itu datang dari salah seorang warga, Safarudin (37), yang saat itu tengah mencarinya di kebun sawit milik warga. Dengan penuh harap, ia mencari keponakannya yang sudah dua hari tidak pulang. Namun, harapan tersebut segera berubah menjadi kepedihan saat ia menemukan karung putih bergaris hijau yang mencurigakan.

Dengan rasa ragu namun penasaran, Safarudin membuka karung tersebut, dan jiwanya langsung tergetar melihat tubuh AS yang sudah tak bernyawa di dalamnya. Keberanian Safarudin untuk melaporkan penemuannya ke pihak kepolisian menjadi titik awal terkuaknya kasus tragis ini.

"Ketika saya melihat karung itu dan membuka, saya langsung tahu bahwa itu adalah keponakan saya. Rasanya sangat menyedihkan," ungkap Safarudin sembari mengingat momen seram itu. Tak lama setelah penemuan tersebut, personil Polsek Pantai Cermin yang dipimpin oleh AKP Herwin SH segera merespons, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan lokasi.

Di lokasi kejadian, selain mayat AS, petugas menemukan sebuah helm hitam yang diduga milik pelaku, menambah misteri di balik kematian tragis gadis muda tersebut. Menurut Kapolsek Pantai Cermin, AS saat ini telah dibawa ke RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Keluarga dan masyarakat setempat sangat berharap agar kasus ini cepat terungkap.

“Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan mendalam. Kami berjanji akan mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kematian AS,” jelas Kapolsek dengan tegas.

Kasus yang mengundang perhatian publik ini juga menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan keamanan anak-anak di lingkungan sekitar. Masyarakat diharapkan lebih waspada dan bersinergi menjaga anak-anak agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Sementara itu, doa dan harapan dari segala penjuru diucapkan untuk AS, agar jiwa almarhumah menemukan ketenangan, dan bagi keluarganya, semoga diberikan kekuatan menghadapi cobaan berat ini.

Tragedi Menghebohkan: Penemuan Mayat Bayi di Pantai Desa Maitara Tidore

Tragedi Menghebohkan: Penemuan Mayat Bayi di Pantai Desa Maitara Tidore

Maitara, Tidore Utara – Sebuah tragedi memilukan mengguncang masyarakat Desa Maitara Utara, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Jumat malam, 13 Desember 2024. Warga desa dikejutkan oleh penemuan mayat bayi yang terapung di pesisir pantai, dalam keadaan tidak bernyawa dan dikelilingi oleh tumpukan sampah.

Penemuan tragis ini berawal ketika seorang warga, Rizal Yusup, yang sedang berada di tepi pantai, melihat sesuatu yang mencurigakan. Saat dia mendekat, hatinya tercekam saat menyadari bahwa yang ia lihat adalah mayat seorang bayi. Dengan penuh keprihatinan, Rizal segera memberitahu warga lainnya, termasuk Ali Nurdin, untuk membantu mengkonfirmasi temuan tersebut.

Sekitar pukul 19:45 WIT, berita menyedihkan ini pun cepat menyebar, dan warga desa mulai berdatangan ke lokasi kejadian. Mereka bekerja sama untuk mengangkat bayi malang itu dari dalam air, menggunakan kain batik sebagai penghormatan terakhir. Dalam suasana haru dan hening, sumbangan tenaga warga desa mencerminkan rasa kepedulian dan solidaritas di tengah kesedihan yang menyelimuti.

Setelah mendapati informasi ini, pihak kepolisian segera turun tangan. Kapolresta Tidore Kombes Pol Yury Nurhidayat melalui Kapolsek Tidore Utara IPDA Aprianto Sukardi membenarkan penemuan memilukan ini. "Benar, dan tadi malam anggota saya sudah turun langsung ke TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Aprianto, menandakan bahwa langkah-langkah penanganan dan investigasi telah dimulai.

Sementara itu, penemuan mayat bayi ini menarik perhatian publik dan menjadi viral di berbagai media sosial. Dalam berbagai video yang beredar, masyarakat terlihat saling membantu dan menunjukkan kepedulian terhadap nasib bayi yang tak berdaya, menambah duka mendalam atas tragedi yang terjadi.

Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai asal-usul bayi tersebut dan bagaimana dia bisa berakhir di pantai. Pihak kepolisian berjanji untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh agar kebenaran terungkap dan pelaku yang bertanggung jawab dapat ditindak.

Masyarakat semakin berharap agar kasus ini dapat segera terpecahkan dan menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya perlindungan terhadap anak-anak. Dalam suasana duka ini, mari kita kenang bayi malang itu dengan harapan bahwa dia menemukan kedamaian dan kasih sayang di tempat yang lebih baik.

Jumat, 13 Desember 2024

Tragedi di Tanjakan Manula: Bus Putra Raflesia Terjun ke Jurang, Tiga Nyawa Melayang

Tragedi di Tanjakan Manula: Bus Putra Raflesia Terjun ke Jurang, Tiga Nyawa Melayang

Pada malam yang mengejutkan, Rabu (11/12/2024), sekitar pukul 21.00 WIB, sebuah bus PO Putra Raflesia yang melaju dari Bengkulu menuju Jakarta mengalami kecelakaan tragis di tanjakan Manula, kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS) di Tebing Batu, Pekon Rata Agung, Lemong, Pesisir Barat, Lampung. Bus yang membawa sembilan penumpang, termasuk sopir, itu terguling dan terjun bebas ke jurang sedalam 50 meter sebelum kemudian terbakar.

Kepala Polsek Pesisir Utara, AKP Rudi Aries, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari kendala teknis yang dialami bus. Saat memasuki wilayah Tebing Batu, sopir diduga terlambat memindahkan transmisi ke gigi rendah, yang menyebabkan bus kehilangan tenaga dan meluncur mundur tak terkendali. "Dalam sekejap, bus itu meluncur ke dalam jurang. Tak jauh setelah itu, api menyala dan membakar hampir seluruh bagian bus," kata Rudi Aries dalam keterangannya pada Kamis (12/12/2024).

Dalam tragedi ini, tiga orang penumpang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengerikan, terjebak dalam bus yang terbakar. Kejadian ini adalah sebuah pengingat betapa berbahayanya jalan yang berliku dan curam, terutama saat kendaraan menghadapi masalah teknis. Sementara itu, enam penumpang lainnya berhasil diselamatkan meskipun mengalami luka-luka. Mereka segera dibawa ke Puskesmas Lemong untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

Kecelakaan ini menyentak hati banyak orang dan menimbulkan keprihatinan akan keselamatan transportasi umum di Indonesia. Tragisnya, peristiwa ini juga menunjukkan betapa pentingnya pemeliharaan kendaraan dan kesiapan sopir dalam menghadapi kondisi jalan yang menantang. Keluarga korban yang mengalami kehilangan yang mendalam kini berharap agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

Kecelakaan di Tanjakan Manula ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar selalu waspada dan menjaga keselamatan dalam setiap perjalanan. Semoga para korban yang kehilangan nyawa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan mereka yang terluka segera pulih dan menemukan ketenangan di tengah duka yang mendalam.

Kecelakaan Mengerikan di Tol Desari: Truk Terguling dan Hancurkan SUV, Satu Korban Luka Berat

Kecelakaan Mengerikan di Tol Desari: Truk Terguling dan Hancurkan SUV, Satu Korban Luka Berat

Kecelakaan lalu lintas yang menghebohkan terjadi di jalur Tol Depok-Antasari (Desari) arah Sawangan pada Kamis (12/12/2024). Sebuah Mitsubishi XForce hancur setelah tertimpa muatan besi baja dari truk yang terguling. Insiden ini terekam dalam video yang viral di media sosial, memperlihatkan muatan besi berserakan di sepanjang jalan tol dan menambah tragis suasana kecelakaan.

D. Widijanto, Direktur Operasi PT Citra Waspphutowa (Tol Desari), menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika truk yang membawa besi H beam mengalami kecelakaan di lajur paling kiri jalan tol. "Satu orang mengalami luka berat dan saat ini sudah mendapatkan penanganan di RS Fatmawati," ungkapnya.

Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 13.46 WIB ketika sebuah SUV bernomor polisi menabrak bagian belakang truk yang sedang melaju di lajur 1. Benturan tersebut menyebabkan truk oleng dan terguling ke arah kiri, membuat sebagian muatannya menimpa kendaraan SUV dan sisanya terlempar, menutup lajur 2 dan lajur 3 dengan besi-besi yang berbahaya.

Kecelakaan ini mengundang perhatian besar dari masyarakat dan menjadi sorotan utama di media sosial karena dampak yang begitu serius. Situasi di lokasi kejadian sempat macet dan mengganggu arus lalu lintas. Widijanto menambahkan bahwa saat ini pihak kepolisian, dalam hal ini Laka Lantas Polres Depok, masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui kronologi kejadian secara rinci.

Kecelakaan ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan berkendara dan kewaspadaan dalam mengangkut barang berat di jalan raya. Terlebih lagi, peraturan dan prosedur yang harus dipatuhi agar kejadian serupa tidak terulang, demi keselamatan semua pengguna jalan. Sementara itu, harapan terbaik kami untuk korban yang terluka agar segera pulih dan untuk semua pihak agar selalu berhati-hati saat berkendara di jalan.

Kamis, 12 Desember 2024

Pasutri Asal Sumbar Meninggal Dunia dengan Cara Gantung Diri di Merangin, Jambi

Pasutri Asal Sumbar Meninggal Dunia dengan Cara Gantung Diri di Merangin, Jambi

Dalam kasus yang cukup mengagetkan, pasangan suami istri asal Sumatera Barat, SD (44) dan IR (43), ditemukan tergantung di kontrakan mereka di Desa Sungai Ulak, Merangin, Jambi. Kedua korban tersebut baru sebulan tinggal di Merangin dan meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Penemuan mayat pasutri tersebut terjadi pada Rabu (11/12/2024) sore, dan sebelumnya, tidak ada indikasi apa pun bahwa mereka akan melakukan perbuatan nekat tersebut.

Kasi Humas Polres Merangin, Aiptu Ruly, mengatakan bahwa korban pertama ditemukan oleh tetangganya di samping rumahnya ketika menghidupkan mesin air. Saat itu, tetangga melihat korban sudah tak bergerak dan tergantung di ruang dapur.

"Melihat hal tersebut, saksi mencoba mendekat ke dalam rumah dan menyentuh korban untuk memastikan keadaan korban. Tapi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.

Kedua korban dievakuasi oleh pihak kepolisian ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keduanya meninggal akibat gantung diri.

Saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban yang nekat gantung diri. Namun, diduga sebelum meninggal dunia, pasutri itu menuliskan wasiat pada secarik kertas yang ditemukan di atas meja rumahnya.

"Permohonan maaf kami tuk (untuk) Amak-Abak. Kami ingin di kubur di liang yg sama sebagai permintaan terakhir," bunyi surat tersebut.

Kisah tragis ini telah menyebabkan kerugian bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. Polisi sedang berupaya untuk menyelesaikan kasus ini dan menemukan penyebab kematian korban yang nekat gantung diri.